Jumat, 03 Agustus 2012

Paragraf induktif dan Deduktif

I Pengertian Paragraf Induktif

Teks induktif dikembangkan dari sesuatu yang bersifat khusus, lebih spesifik, menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum, lebih luas. Akan tetapi, kita harus hati-hati dalam menarik kesimpulan menggunakan pola induktif karena kesimpulan umum yang diambil belum tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu, agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan kenyataan, data, fakta, bukti, referensi, dan keterangan lain yang dijadikan dasar pengambilan kesimpulan haruslah lengkap dan akurat.
- Contoh Paragraf Induktif-

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan budaya . Contohnya di pulau Sumatra yang terdiri dari suku batak, suku minang , suku aceh, suku melayu dan lain-lain yang masing-masing memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Bukan hanya dipulau Sumatra saja, bahkan di pulau Jawa, Kalimantan, dan juga pulau-pulau lainnya juga terdapat macam-macam suku dengan kebudayaannya.Selain kaya akan budaya , Indonesia juga memiliki lahan pertanian yang subur yang banyak menghasikkan rempah-rempah , bahan pangan , bahkan juga buah-buahan. Dari segi barang tambang , Indonesia juga sangat potensial, terbukti Indonesia salah satu Negara di Asia yang meng ekspor minyak bumi, batu bara, dan barang tambang lainnya. Maka tidak salah kalau dikatakan Indonesia adalah Negara yang kaya.

Pengertian paragraf Deduktif



Paragraf deduktif adalah contoh suatu paragraf yang dibentuk dari suatu masalah yang bersifat umum, lebih luas. Setelah itu ditarik kesimpulan menjadi suatu masalah yang bersifat khusus atau lebih spesifik. Atau juga dapat diartikan, suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di depan paragraf kemudian diikuti oleh kalimat penjelas.
-Contoh Paragraf Deduktif-

Saat ini Indonesia sedang berusaha membangkitkan perekonomiannya. Banyak usaha yang dilakukan, mulai dari menekan jumlah barang import yang mengalahkan pemakaian barang lokal. Pemerintah juga meluaskan lapangan pekerjaan, agar sumber daya manusia (SDM) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pembangunan Negara. Bagi pelaku korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang sangat merugikan perekonomian Negara tentunya akan diberikan sanksi tegas. Karena yang kita ketahui Indonesia terpuruk akibat KKN yang terjadi di segala institusi. Dengan usaha yang dilakukan sekarang diharapkan Indonesia dapat membangkitkan perekonomiannya.

-Paragraf Campuran-
Beberapa tips belajar menjelang Ujian Akhir Nasional (UAN). Jangan pernah belajar “dadakan”. Artinya belajar sehari sebelum ujian. Belajarlah muai dari sekarang. Belajar akan efektif kalau belajar kumpulan soal. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menjawab soal-soal di buku kumpulan soal. Mencocokannya, lalu menilainya. Barulah materi yang tidak dikuasai dicari di buku. Oleh karena itu, maka sebaiknya para guru memberitahukan tips belajar menjelang UAN.


Momentum Rehabilitasi Mental Antikorup

Ibarat mati satu tumbuh seribu. Fenomena pertumbuhan korupsi di negeri ini mencapai titik yang membahayakan ; merusak tatanan kehidupan masyarakat, roda pemerintahan dan menghambat pembangunan berkeadilan. Ibarat gunung es, walau sudah ribuan kasus terungkap, itu hanya permukaan. Realitas kemerajalelaan korupsi seolah tidak menemukan obat mujarab. Kerusakan mentalitas menjadi pemicu meluasnya korupsi hingga sulit dikendalikan dengan cara apa pun.

Dalam keterpurukan mental, upaya pemberantasan korupsi melalui pendekatan hukum tidak akan maksimal. Orang-orang yang ”sakit” mental, tidak akan pernah jera dipenjara seumur hidup, bahkan tidak takut mati. Nurani mereka seolah mati, hidupnya berorientasi menumpuk harta untuk kesenangan duniawi semata. Keserakahan dan ketamakan mengakibatkan manusia menjauh dari nilai-nilai kejujuran, dan terhempas dalam kubangan materialisme dan hedonisme yang menyesatkan.

Agaknya tak ada jalan lain untuk menyadarkan mereka kecuali rehabilitasi mental dan rohani melalui ritual atau ibadah keagamaan. Membangun mentalitas antikoruptif melalui pendekatan spitualitas yang menyentuh dasar jiwa seseorang akan membasuh kebusukan, keburukan, ketidakjujuran, penyimpangan dan fitnah. Namun membangun mental antikorup bukan pekerjaan mudah di era materialisme dan hedonisme; butuh waktu lama membangun jiwa keagamaan, moral, dan budi pekerti.
Sejatinya makna dominan korupsi terletak pada ketidakjujuran sebagai akar perilaku menyimpang ; mendapatkan kekayaan diri, kelompok, dan golongan. Spirit ibadah puasa dengan elemen utama kejujuran merupakan resep untuk mengendalikan nafsu korup, tamak, dan serakah. Kerusakan elemen-elemen mental ini hanya bisa direhabilitasi secara bertahap melalui proses panjang dan intens mendisiplinkan diri untuk mencapai puncak pencapaian kualitas pribadi insan manusia.

Puasa merupakan media mensucikan mental-rohaniah sekaligus melatih kejujuran sebagai benteng diri dalam menahan diri tidak makan dan minum hingga menahan hawa nafsu sebagai esensi puasa.Sifat kejujuran yang terbentuk pada diri menjadi kunci mengendalikan nafsu, yang dalam kehidupan sosial-kenegaraan menjelma dalam bentuk seperti korupsi, ketamakan, dan keserakahan. Namun kita prihatin kesemarakan Ramadan justru berbanding terbalik antara esensi dan realitas kemerebakan ketidakjujuran.

Tuhan mendesain puasa untuk melahirkan manusia suci dan jujur. Bila sungguh-sungguh berlatih dengan mendalami hahikat puasa sebulan penuh, pancaran kejujuran akan terpantul dari dalam diri seseorang. Dengan kejujuran semua pekerjaan dapat dilaksanakan secara amanah; hasilnya membawa kemaslahatan umat. Puasa bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan bulan penyucian diri. Usai puasa, ibarat kepompong akan menjelma menjadi kupu-kupu indah mengagumkan.
Tugas: 1. Tuliskanlah ide pokok setiap paragraf di atas!
            2. Tuliskan pula kalimat-kalimat penjelas yang terdapat pada paragraf tersebut!
            3. Tentukanlah frasa nomina yang terdapat pada paragraf-paragraf  tersebut!

1 komentar: